Prabowo Jadi Presiden Paling Hanya Dua tahunan dan Dilanjutkan Gibran RBR

OPINI PUBLIK - Kenapa Prabowo Subianto memilih untuk berpasangan dengan Gibran RBR, ...ya karena Gibran direncakan untuk melanggengkan kekuasaan Rezim Jokowi.... Prabowo paling jadi presiden hanya untuk duatahunan dan dilanjutkan oleh Gibran....Jokowi lah kingmakernya. Disitu jelas "presiden jaman Reformasi memiliki kekuasaan yang absolut", lebih absolut dibanding jaman Orba.

Begitulah kesimpulan dari Obrolan di warung kopi bersama 4 orang dengn latar belakang berbeda profesi tapi pendapatnya hampir sama, Selasa (20/02/2024).

Baca juga: Ilham Bintang: Hanya Negara Lemah Demokrasi yang Tunda Pemilu karena Pandemi

Kami membahas kehebatan presiden Jokowidodo...ya karena dari luar dia nampak kurus krempeng seperti manusia yang kurang Gizi, seperti Culun dan bloon tapi selama 2 periode jadi presiden RI ternyata dia lebih unggul dari ratarata kecerdikan dan kepintaran orang indonesia.

Contoh : Saat masa kampanye pilpres untuk 14 Februari 2024, Jokowi tidak bergeming dengan apa yang dia lakukan.

Baca juga: Anies Baswedan Menghadirkan Rasionalitas di IKN

Dia sama sekali tidak memperdulikan gunjingan dan cibiran...ya karena mereka di luar sana
mengatakan kalau majunya Gibran R B R jadi Cawapres pasangan no 2, sebagai ayah kandung Gibran walaupun bagaimana Jokowi tetap ikut didalamnya.

Keluarnya Gibran dari PDI Perjuangan terus maju nyapres dari patai lain, terus berkompetisi dengan usungan partai terbesar PDI Perjuangan itu sendiri dengan samasekali tidak menampakan Rasa Risi sedikitpun...disitu nampak sekali Genetik Jokowi lebih unggul dari manusia lainnya.

Baca juga: Zainal Bintang: Menyoal Etik Bernegara (Bag.-3)

Kenapa Prabowo S memilih untuk berpasangan dengan Gibran RBR, ...ya karena Gibran direncakan untuk melanggengkan kekuasaan Rezim Jokowi.... Prabowo paling jadi presiden hanya untuk duatahunan dan dilanjutkan oleh Gibran....Jokowi lah kingmakernya. Disitu jelas "presiden memiliki kekuasaan yang absolut".

Kalaupun Rezim Jokowi terus berlanjut, itu salah siapa ?
Ataukah "Cabut Amandemen dan kembali lagi kepada Panca Sila dan UUD 45". (ANTON AS) 

Baca juga: Tony Rosyid: Berselancar di Kasus Ade Armando