PANGANDARAN JAWA BARAT - Pilkada Pangandaran 2024 semakin mendekat, dan perhatian kini tertuju pada siapa yang akan mendampingi Ujang Endin Indrawan sebagai calon wakil bupatinya. Dalam pertarungan politik yang semakin ketat, pemilihan calon wakil bupati yang tepat dapat menjadi faktor penentu kemenangan.
Salah satu nama calon wakol Bupati yang muncul sebagai kandidat potensial adalah DR. Triyadi, seorang birokrat berprestasi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Fasilitasi Pimpinan di Badang Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Namun, beberapa tantangan dan kriteria harus dipertimbangkan sebelum diputuskan untuk mendampingi Ujang Endin.
Baca juga:
Tony Rosyid: Harlah PPP Rasa NU
|
Ya....karena Kriteria Idealnya untuk menjadi Wakil adalah sbb:
1. Harus mempunyai kemampuan Manajerial dan Kepemimpinan, yang mana seorang wakil bupati harus memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang kuat untuk mendukung bupati dalam menjalankan pemerintahan daerah. Pengalaman DR. Triyadi dalam birokrasi di BPIP menunjukkan bahwa ia memiliki kapasitas ini.
2. Harus memiliki Elektabilitas dan Popularitas tinggi, yang mana ntuk meningkatkan elektabilitas Ujang Endin, wakil bupati harus memiliki popularitas dan jaringan yang kuat di Pangandaran. DR. Triyadi, meski berprestasi, kurang dikenal di kalangan masyarakat lokal karena kariernya lebih banyak dihabiskan di luar Pangandaran.
3. Harus memiliki keterikatan dengan Partai Politik, yang mana keterlibatan dalam partai politik bisa menjadi aset penting dalam kampanye. DR. Triyadi, sebagai seorang birokrat murni tanpa afiliasi partai, mungkin kesulitan membangun dukungan politik yang solid tanpa jaringan partai yang kuat.
4. Harus memiliki Koneksi Lokal dan Relawan, yang mana
Wakil bupati yang ideal harus memiliki koneksi lokal yang kuat serta jaringan relawan yang siap mendukung kampanye. DR. Triyadi perlu bekerja keras untuk membangun jaringan ini di Pangandaran.
Tantangan bagi DR. Triyadi:
DR. Triyadi menghadapi sejumlah tantangan besar jika ingin mendampingi Ujang Endin sebagai calon wakil bupati:
1. DR Triadi Kurang memiliki Jaringan Lokal, yang mana aktipitas
kariernya lebih banyak dihabiskan di luar Pangandaran, membuatnya kurang dikenal di kalangan masyarakat lokal dan kurang memiliki jaringan relawan di pangandaran.
2. Ketiadaan Afiliasi Partai, yang mana tanpa dukungan partai politik, DR. Triyadi harus berusaha lebih keras untuk mendapatkan dukungan dari elemen-elemen politik lokal yang diperlukan dalam kampanye.
3. Popularitas dan Pengakuan Publik, yang mana untuk meningkatkan elektabilitas Ujang Endin, wakil bupati harus dapat menarik perhatian publik. Dalam hal ini, DR. Triyadi perlu meningkatkan strategi yang efektif untuk memperkenalkan diri dan membangun popularitas di Pangandaran.
Alternatif dan Pertimbangan, yang mana untuk mengatasi tantangan ini, Ujang Endin dapat mempertimbangkan beberapa alternatif diantaranya :
1. Menggandeng Tokoh Lokal yang Populer, yang mana perlu memilih tokoh yang sudah dikenal dan dihormati di Pangandaran yang dapat membantu meningkatkan elektabilitas secara signifikan.
2. Kolaborasi dengan Partai Politik, yang mana untuk
memilih calon wakil bupati dari kalangan politisi dengan jaringan partai yang kuat hingga dapat memberikan dukungan politik yang solid.
3. Mengintegrasikan Birokrat Berpengalaman.
Meski DR. Triyadi adalah seorang birokrat yang cakap, strategi komunikasi dan pengenalan yang tepat perlu dirancang untuk memperkenalkannya kepada masyarakat Pangandaran dan membangun jaringan lokal yang kuat.
*Penutup*
Untuk menentukan calon wakil bupati yang tepat adalah langkah krusial bagi Ujang Endin dalam menghadapi Pilkada Pangandaran 2024. Sosok DR. Triyadi menawarkan pengalaman dan kemampuan manajerial yang kuat, namun tantangan berupa kurangnya jaringan lokal dan afiliasi politik perlu diatasi. Menggandeng tokoh lokal yang populer atau politisi dengan dukungan partai yang solid mungkin menjadi strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan elektabilitas dan mencapai kemenangan.
Dalam hal ini, Ujang Endin harus cermat menimbang kriteria ideal dan tantangan yang ada demi menentukan pasangan yang tepat untuk memimpin Pangandaran ke arah yang lebih baik.
Baca juga:
Zainal Bintang: Menyoal Etik Bernegara
|
Oleh: Tedi Yusnanda N,
Cibenda Corner, 23 Mei 2024.(**)